Islam sendiri diketahui masuk pertama kali ke Indonesia sekitar abad ke-7 Masehi. Sebelum Islam, beberapa agama lain seperti Hindu dan Budha sudah terlebih dulu masuk dan menjadi kepercayaan masyarakat Indonesia.
Banyaknya kerajaan Islam yang ada juga diketahui turut memengaruhi perkembangan Islam di Indonesia. Dengan runtuhnya kerajaan Hindu-Budha di Nusantara, banyak dari masyarakat jajahan kerajaan tersebut masuk islam dan turut menyebarkan agama ini ke seluruh negeri.
Sejarah masuknya Islam di Indonesia hingga saat ini masih diperdebatkan. Beberapa sejarawan mengatakan bahwa masuknya Islam ke Indonesia pertama kali dibawa oleh para pedagang Arab. Akan tetapi, ada juga yang mengatakan bahwa Islam dibawa pertama kali oleh 9 wali atau yang dikenal dengan Wali Songo.
Teori Masuknya Islam di Indonesia
Jika dilihat dari proses berkembangnya, ada 3 teori yang melandaskan penyebaran Islam di Indonesia. Beberapa teori itu antara lain adalah:
Teori Gujarat
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh J. Pijnapel seorang para cendikiawan Belanda yang berasal dari Universitas Leiden pada abad ke-19. Teori ini mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat, daerah yang berada di India bagian barat. Menurut Pijnapel, Islam turut disebarkan pertama kali oleh pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke bagian timur yang salah satunya adalah Indonesia.
Teori Gujarat kemudian dikembangkan oleh J.P Moquetta pada tahun 1912. Moquetta memberikan argumentasi dengan batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang wafat pada 1297 Masehi di Aceh. Menurutnya bentuk dan gaya batu nisan tersebut sama dengan bentuk nisan yang ada di Kambay, Gujarat. Selain itu alasan lainnya adalah adanya kesamaan mahzah Syafei pada masyarakat muslim di Gujarat dengan di Indonesia.
Teori Makkah
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh salah seorang ulama dan sastrawan Indonesia yaitu Profesor Buya Hamka. Beliau mengatakan bahwa masuknya Islam di Indonesia pertama kali dibawa oleh orang Arab sekitar abad ke-7 Masehi.
Menurut Hamka, kedatangan awal bangsa Arab tersebut tidaklah dipengaruhi oleh aktor ekonomi, tetapi lebih kepada motivasi dan dorongan untuk menyebarkan agama Islam. Teori Makkah ini juga disampaikan oleh Hamka untuk menyangkal teori Gujarat tentang masuknya Islam di Indonesia.
Teori Persia
Hoesein Djajadiningrat, sejarawan asal Banten adalah orang yang pertama kali mengenalkan teori Persia. Menurut teori Persia kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah Persia atau Parsi, yang kini dikenal dengan Negara Iran.
Dalam memberikan argumentasinya, Hoesein memfokuskan pada persamaan budaya dan tradisi yang berkembang di antara masyarakat Persia dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain seperti merayakan 10 Muharram atau 1 Suro. Budaya lain yang dianggap sama adalah ukiran kaligrafi pada batu nisan yang dipakai dibanyak pemakaman Islam.
Metode Penyebaran Islam
Selain karena semakin banyaknya Kerajaan Islam di Indonesia dan jalur perdagangan yang dibawa oleh bangsa Arab dan Persia, nyata nya Islam juga berkembang dengan beberapa pendekatan lain.
Adapun beberapa pendekatan tersebut adalah sebagai berikut:
Pendekatan Perdagangan, yang banyak dibawa oleh bangsa Arab dan Persia
Pendekatan Politik, yang disebarkan melalui raja-raja Kerajaan Islam
Pendekatan Perkawinan, yang banyak dilakukan baik oleh pedagang ataupun petinggi kerajaan Islam
Pendekatan Pendidikan, yang dilakukan oleh para Wali, Kiai, atau Guru Agama
Pendekatan Kesenian, seperti melalui kesenian wayang dan cerita-cerita rakyat Islam
Pendekatan Tasawuf
No comments:
Post a Comment